"kemuliaan seorang wanita tidak lahir dari paras ayunya, tidak lahir dari lekuk indah tubuhnya, tidak lahir dari mulus kulitnya, tidak lahir dari tutur manis rayuannya demi mendapati lelaki yang benar-benar bisa menjadi pelindungnya nanti .... Tapi kemuliaannya lahir dari kuatnya menjaga harga diri dan kehormatannya"
itu bukanlah penggalan dalam
Novel atau pun Film yang sengaja judul dalam tulisan ini diambil dari salah
satu film dan Novel yang saat ini masih diputar dibeberapa Layar Bioskop.
sedikit mengulas Film dan Novel " cinta suci Zahrana" yang berkisah tentang seorang
perempuan yang luar biasa bernama Zahrana. Seorang perempuan yang punya ambisi
yang tinggi dalam karir akademik, dan dia telah meraihnya. Dia telah menjadi
dosen teladan, dan telah meraih penghargaan dari lembaga-lembaga bergengsi di
tanah air maupun di dunia. Tetapi ada satu yang dilupakan oleh wanita yang luar
biasa ini, bahwa perempuan itu juga harus membina kehidupan rumah tangganya.
Prestasi gemilang yang diraihnya tidak serta merta membuat kedua orang tuanya
bangga dan bahagia, namun justru semakin resah karena diusianya yang telah
mencapai kepala tiga, Zahrana belum juga menikah dan malah asik dengan
karirnya. Pergolakan batin Zahrana inilah yang menarik, sebagai anak ia sangat
ingin menyenangkan hati orang tuanya untuk segera menikah. Tetapi Zahrana tidak
memiliki calon. !!!
Jodoh
merupakan sebuah misteri yang tidak pernah basi untuk dibahas dan dikaji. Kebahagiaan, kesedihan,
kesetiaan, penghianatan, keresahan, kegelisahan, hati yang gemetar, kebencian,
kerinduan, cinta, nafsu, juga kepasrahan, semua bercampur dalam satu porsi yang
elok, entah itu penantian ataupun pencarian dalam perihal jodoh.
Mendapatkan
jodoh idaman memang tidak mudah, begitu juga dengan wanita karier yang
sedemikian mapan secara finacial, kerap kali wanita begitu sibuk mengejar
karier hingga urusan jodoh menjadi agak terlupakan. Ketika umur telah merambat
barulah tersadar seharusnya dirinya sudah memiliki pasangan hidup.
Ada hal yang
menarik dalam Film “ Cinta suci Zahrana” Disini
Zahrana menyatakan bahwa ia tidak tidak akan memilih pasangan karena
pendidikan atau hartanya tetapi ia menginginkan calon suami yang sholeh dan
cocok untuk hatinya” apakah ini buah kepasrahan karena memang sudah susah untuk
mendapatkan jodoh ataukah memang sebuah kerelaan hati untuk sebuah “cinta” ...................
............................................................................
berlanjut
1 komentar:
terkadang membaca lebih bisa meresapi yah... saya belum pernah nonton film ini, tapi membaca tulisan ini, jadi inget sama diri sendiri yang belum mendapatkan jodoh... huhuhu :(
Posting Komentar