Rabu, 05 September 2012

Zahrana dan "kepasrahan' jodoh


"kemuliaan seorang wanita tidak lahir dari paras ayunya, tidak lahir dari lekuk indah tubuhnya, tidak lahir dari mulus kulitnya, tidak lahir dari tutur manis rayuannya demi mendapati lelaki yang benar-benar bisa menjadi pelindungnya nanti .... Tapi kemuliaannya lahir dari kuatnya menjaga harga diri dan kehormatannya" 

itu bukanlah penggalan dalam Novel atau pun Film yang sengaja judul dalam tulisan ini diambil dari salah satu film dan Novel yang saat ini masih diputar dibeberapa Layar Bioskop. sedikit mengulas Film dan Novel " cinta suci Zahrana" yang berkisah tentang seorang perempuan yang luar biasa bernama Zahrana. Seorang perempuan yang punya ambisi yang tinggi dalam karir akademik, dan dia telah meraihnya. Dia telah menjadi dosen teladan, dan telah meraih penghargaan dari lembaga-lembaga bergengsi di tanah air maupun di dunia. Tetapi ada satu yang dilupakan oleh wanita yang luar biasa ini, bahwa perempuan itu juga harus membina kehidupan rumah tangganya. Prestasi gemilang yang diraihnya tidak serta merta membuat kedua orang tuanya bangga dan bahagia, namun justru semakin resah karena diusianya yang telah mencapai kepala tiga, Zahrana belum juga menikah dan malah asik dengan karirnya. Pergolakan batin Zahrana inilah yang menarik, sebagai anak ia sangat ingin menyenangkan hati orang tuanya untuk segera menikah. Tetapi Zahrana tidak memiliki calon. !!!

Jodoh merupakan sebuah misteri yang tidak pernah basi untuk dibahas dan dikaji. Kebahagiaan, kesedihan, kesetiaan, penghianatan, keresahan, kegelisahan, hati yang gemetar, kebencian, kerinduan, cinta, nafsu, juga kepasrahan, semua bercampur dalam satu porsi yang elok, entah itu penantian ataupun pencarian dalam perihal jodoh.

Mendapatkan jodoh idaman memang tidak mudah, begitu juga dengan wanita karier yang sedemikian mapan secara finacial, kerap kali wanita begitu sibuk mengejar karier hingga urusan jodoh menjadi agak terlupakan. Ketika umur telah merambat barulah tersadar seharusnya dirinya sudah memiliki pasangan hidup.

Ada hal yang menarik dalam Film “ Cinta suci Zahrana” Disini Zahrana menyatakan bahwa ia tidak tidak akan memilih pasangan karena pendidikan atau hartanya tetapi ia menginginkan calon suami yang sholeh dan cocok untuk hatinya” apakah ini buah kepasrahan karena memang sudah susah untuk mendapatkan jodoh ataukah memang sebuah kerelaan hati untuk sebuah “cinta” ...................

............................................................................ berlanjut

1 komentar:

ZAINAL MUTAKIN mengatakan...

terkadang membaca lebih bisa meresapi yah... saya belum pernah nonton film ini, tapi membaca tulisan ini, jadi inget sama diri sendiri yang belum mendapatkan jodoh... huhuhu :(

Posting Komentar